Tahun 2025 seharusnya jadi tahun gemilang untuk OnePlus. Mereka datang dengan harapan tinggi setelah sukses besar di tahun-tahun sebelumnya, terutama dengan seri OnePlus 13 yang mendapat pujian luas. Namun memasuki akhir tahun, performa perusahaan justru mengecewakan banyak penggemar dan pengamat industri.
Semua ini berawal dari kehadiran seri OnePlus 13 yang begitu mengesankan

Mari kita mundur sejenak ke 7 Januari 2025. Pada tanggal inilah OnePlus resmi meluncurkan OnePlus 13 dan OnePlus 13R secara global. Keduanya menjadi salah satu rilisan Android besar pertama di tahun 2025. Bahkan hingga akhir Desember, dua ponsel ini masih layak disebut sebagai smartphone Android terbaik tahun ini.
OnePlus 13: Titik Balik Penting
OnePlus 13 terasa seperti sebuah titik balik bagi OnePlus. Jika sebelumnya ponsel flagship OnePlus dikenal selalu “bagus” — bahkan sangat bagus — maka OnePlus 13 adalah seri pertama yang benar-benar melakukan semuanya dengan tepat.
Desainnya tampil unik dan segar, kameranya luar biasa, performanya sangat kencang, dan daya tahan baterai serta kecepatan pengisian dayanya sulit ditandingi. OnePlus 13 benar-benar melangkah maju, sementara beberapa kompetitor seperti Samsung justru terlihat bermain aman dengan spesifikasi dan desain yang itu-itu saja.
Yang membuatnya semakin menarik, OnePlus juga menang besar dari sisi harga. Dengan banderol sekitar $400 lebih murah dibanding Galaxy S25 Ultra, OnePlus 13 menawarkan nilai yang jauh lebih menarik. Meski tidak ada smartphone yang benar-benar sempurna, OnePlus 13 datang sangat, sangat dekat ke arah sana.
OnePlus 13R: Flagship Rasa Midrange

Cerita serupa juga terjadi pada OnePlus 13R, versi yang lebih ramah di kantong. Meski tidak semewah OnePlus 13, paket yang ditawarkan 13R tetap sangat mengesankan.
Dengan harga sekitar $600, OnePlus 13R memberikan:
- Performa setara flagship
- Layar berkualitas tinggi
- Build dan hardware solid
- Daya tahan baterai yang sangat baik
Bahkan untuk urusan kamera, hasilnya masih tergolong memuaskan di kelas harganya.
Hingga kekecewaan yang dibawa OnePlus 15
Namun setelah awal yang sangat kuat, kisah OnePlus berubah drastis dengan beberapa keputusan produk yang kurang tepat:
OnePlus merilis OnePlus 15 hanya 10 bulan setelah OnePlus 13 — waktu yang sangat cepat untuk generasi flagship. Sayangnya, hasilnya mengecewakan:
- Kamera turun kelas dengan sensor lebih kecil.
- Kerja sama dengan Hasselblad untuk kamera dihentikan (berbeda dari OnePlus 13).
- Performa overheating saat penggunaan berat dan benchmark.
- Desain kurang menarik dibanding generasi sebelumnya.
Seri R dari OnePlus sebelumnya selalu sukses besar, dan seharusnya OnePlus 15R bisa melanjutkan tren itu. Sayangnya OnePlus benar-benar gagal kali ini. Ponsel ini tidak mendukung wireless charging, menghilangkan alert slider ikonik, memiliki kamera yang lebih buruk (dan lebih sedikit) dibanding 13R, serta harganya $100 lebih mahal.
Sulit rasanya untuk merekomendasikan 15R. Ponsel ini lebih buruk dan lebih mahal dibanding pendahulunya, dan percaya atau tidak, itu jelas bukan formula untuk meraih kesuksesan.
Artikel Terkait: OnePlus 15R Hadir dengan Baterai Monster 7.400 mAh, Apa Saja Keunggulannya?
Masalah Software: OxygenOS 16

Selain hardware, masalah juga datang dari sisi perangkat lunak:
- OxygenOS 15 di awal tahun sempat dipuji karena ringan, cepat, dan bersih.
- Namun OxygenOS 16 terasa lebih berat, kurang responsif, dan terlihat mencoba meniru iOS dalam beberapa fitur UI.
- Banyak elemen masih belum diperbaiki, seperti notifikasi yang terlambat dan tampilan always-on yang tidak akurat.
- Dukungan update Android yang diberikan masih terbatas (sekitar 4 tahun), tertinggal dibanding Samsung dan Google.
Bagaimana OnePlus Bisa Bangkit?
Ada pendapat bahwa OnePlus perlu kembali ke pola sukses lama mereka:
✔ Fokus pada hardware yang seimbang
✔ Software yang ringan dan optimal seperti OxygenOS 15
Namun dalam praktiknya, perubahan besar tampaknya tidak mungkin terjadi dalam waktu dekat karena OnePlus kini semakin terintegrasi dengan strategi OPPO, yang memengaruhi arah desain dan software mereka.
Kesimpulan
Tahun 2025 seharusnya jadi kemenangan lanjut bagi OnePlus — tapi berubah menjadi tahun yang menantang. Keputusan desain produk, kamera yang mundur kelas, dan update software yang kurang optimal jadi beberapa alasan utama mengapa brand ini terlihat kehilangan momentum.